Asimor Produk Asimor ASI Booster Pelancar ASI
Mamsi Punya masalah dalam menyusui?
  • Asi kurang lancar atau
  • Yang keluar ga banyak?
YUK, CHAT kami & temukan solusinya




Ajaib, ASI Bisa Berubah-ubah Sesuai Kebutuhan Bayi!

Admin | Mar 17 2020
Share Facebook Button Asimor ASI Booster Pelancar ASI Share Twitter Button Asimor ASI Booster Pelancar ASI


Facebook Share Button Asimor ASI Booster Pelancar ASI
Twitter Share Button Asimor ASI Booster Pelancar ASI
Feature Image Ajaib, ASI Bisa Berubah-ubah Sesuai Kebutuhan Bayi! Asimor ASI Booster Pelancar ASI

Ada alasan mengapa ASI disebut sebagai liquid gold alias cairan emas. ASI memiliki komponen untuk meningkatkan sistem imun bayi. Nah, komponen tersebut akan merespons kebutuhan bayi, agar bisa menjadi makanan yang terbaik bagi si bayi di awal-awal kehidupannya.

Yup, dilansir melalui todaysparent.com, ASI sangat ajaib, karena dapat berubah-ubah sesuai kebutuhan si bayi. ASI dapat mengubah komposisi, warna, hingga rasanya. Jadi tidak hanya Superman yang bisa berubah, ASI pun juga bisa!

  1. ASI Berubah Seiring Pertumbuhan Bayi

    Di awal-awal, ASI akan diproduksi bersamaan dengan kolostrum, yang bertekstur kental seperti madu dengan komponen-komponen imunologi untuk memproteksi bayi yang baru lahir. “Pada dasarnya, ini semacam vaksinasi pertama bagi bayi,” jelas Taya Griffin, konsultan laktasi bersertifikat internasional.

    Ia menambahkan bahwa ada salah satu booster imun yang paling besar disebut dengan secretory immunoglobulin A (SIgA) di dalamnya. SIgA berfungsi melapisi organ dalam, serta sistem pencernaan, pernapasan, dan reproduksi. “SIgA tidak memperbolehkan bakteri dan patogen memasuki usus, jadi melindungi bayi dari dalam ke luar,” tutur Griffin.

    Kandungan beberapa nutrisi, misalnya laktosa dan lemak pada kolostrum, lebih rendah dibandingkan dengan ASI. Namun protein dan potassium di dalamnya lebih tinggi, karena didesain untuk menyesuaikan dengan pertumbuhan tubuh bayi baru lahir.

    Setelah membekali si bayi dengan sistem kekebalan tubuh awal dan membersihkan usus dari mekonium pada 2-3 hari pertama, ASI akan berubah dan meningkatkan volumenya. Ini dikenal dengan ASI transisi (transitional milk). ASI transisi akan diproduksi selama 3-7 hari, lalu bertransformasi menjadi ASI matang (mature milk) di minggu ke-2.

    Menurut Ashley Pickett, konsultan laktasi bersertifikat internasional, ASI matang di tahun pertama kehidupan bayi tidak berbeda dari kolostrum. Sifatnya sama, hanya saja teksturnya lebih encer dan volumenya lebih banyak.

    Perubahan besar berikutnya terjadi ketika si bayi menginjak tahapan balita. Volume ASI yang diproduksi akan berkurang, sehingga lebih terkonsentrasi pada komponen-komponen imunologi saja. “ASI mulai berkurang karena bayi sudah bisa makan dan minum, jadi hanya mengandung lebih banyak antibodi dan lemak yang lebih tinggi,” ujar Attie Sandink, konsultan laktasi bersertifikat yang juga berprofesi sebagai perawat.

    Itulah mengapa mam direkomendasikan oleh Canadian Paediatric Society dan World Health Organization (WHO) untuk menyusui si bayi sampai ia berusia 2 tahun atau lebih. Pasalnya, selain mendapatkan nutrisi dari makanan solid, ia juga mendapatkan booster imun dari ASI.

  2. ASI Berubah Selama Percepatan Pertumbuhan dan Sakit

    Di tahun pertama, ASI akan konsisten mengandung protein, lemak, dan gula. Namun, tingkat kandungannya dapat mengalami sedikit perubahan akibat beberapa faktor. Misalnya pola diet mam, bakteri dan virus di lingkungan, dan kebiasaan bayi menyusui.

    Teresa Pitman, pemimpin La Leche League dan tim penulis The Womanly Art of Breastfeeding, mencatat bahwa bayi akan menyusu lebih sering selama masa percepatan pertumbuhan (growth spurt). Di masa ini, akan terjadi peningkatan kandungan lemak di dalam ASI.

    ASI juga berubah ketika si bayi atau mam sedang sakit. Faktanya, para peneliti percaya ketika bayi sakit, ia akan memberikan sinyal melalui air liurnya kepada tubuh mam. ASI yang keluar pun akan mengandung antibodi yang spesifik untuk melawan penyakit tersebut. Ajaib, bukan? Begitu pula ketika mam sakit, tubuh mam akan memproduksi ASI dengan kandungan antibodi lebih banyak, lalu menyalurkannya kepada si bayi sebagai proteksi.

  3. ASI Berubah saat Siang dan Malam Hari

    Berdasarkan keterangan para ahli, ASI dapat berubah ketika siang dan malam hari. Banyak mam menyadari kalau volume ASI yang keluar lebih banyak dan alirannya lebih deras di pagi hari. Menurut Pickett ini bisa jadi dikarenakan tingginya level prolaktin, yakni hormon yang memproduksi ASI. Sedangkan ASI di malam hari didesain untuk membantu si bayi terlelap. “ASI di malam hari mengandung lebih banyak serotonin dan elemen lain, untuk membantu bayi tertidur,” ungkap Sandink.

  4. ASI Berubah Selama Proses Menyusui

    Mam mungkin mendengar bahwa di awal menyusui ada ASI yang disebut foremilk, yang teksturnya lebih encer. Sedangkan ASI yang terakhir disebut hindmilk, yang teksturnya jauh lebih kental. Itu benar adanya, karena lemak di dalam ASI akan meningkat secara bertahap selama proses menyusui. Namun, bukan berarti hindmilk lebih baik daripada foremilk. Griffin menyarankan, mam menyusui si bayi di satu payudara dalam waktu yang lama, agar ia mendapatkan kedua komposisi ASI tersebut.

  5. ASI Berubah Warna

    ASI memiliki rentang warna yang lebar. Sandink menuturkan, ada yang warnanya kebiruan, kuning, krem, bahkan oranye! Dan, semuanya normal dan baik untuk si bayi. Obat-obatan, jelas Pickett, dapat memengaruhi warna ASI mam. Sebagai contoh, antibiotik minocycline bisa mengubah warna ASI menjadi hitam. Jangan khawatir, ini aman diminum si bayi, tetapi mam perlu memberitahukannya kepada dokter.

    Yang perlu menjadi perhatian adalah ketika ASI berubah warna menjadi pink, merah, atau seperti warna karat. Pasalnya, ini mengindikasikan adanya darah di dalam ASI mam. Bisa jadi hal tersebut disebabkan oleh masalah pada puting atau payudara. Meski ASI masih aman dikonsumsi oleh si bayi, ada baiknya mam memeriksakan diri ke dokter atau konsultan laktasi. Setidaknya, mereka bisa membantu mencari tahu penyebabnya dan menanganinya.

    “Jika tidak ada indikasi nyeri puting atau puting retak, tetapi ASI mengandung darah, saya khawatir ada masalah pada payudara mam. Sebaiknya pergi ke dokter dan lakukan ultrasound,” jelas Pickett. Terkadang, kanker dan penyakit lain bisa menyebabkan darah mengalir melalui ASI.

  6. ASI Berubah Rasa

    Makanan yang dikonsumsi dapat mengubah rasa ASI mam. Dalam jurnal Physiology and Behaviour pada tahun 2008, rasa mentol bertahan paling lama dalam ASI. Sedangkan rasa pisang hanya bertahan sejam setelah dimakan.

    Studi yang dipublikasikan Pediatrics pada tahun 2001 menunjukkan, jika mam senang minum jus wortel selama menyusui bayinya, maka saat besar mereka lebih memilih sereal dengan rasa wortel ketimbang sereal rasa lain. Jadi, efek makanan di dalam ASI dapat berefek pada indra lainnya.

    Percaya tidak percaya, studi dalam jurnal Metabolites pada tahun 2016 memaparkan bahwa mengonsumsi bawang putih mentah dapat mengubah bau ASI. Komposisi ASI juga berdampak pada rasanya. Semakin tinggi kadar sodium dalam kolostrum, maka ASI akan terasa asin.

Nah, itulah 6 perubahan yang bisa dilakukan ASI demi memenuhi kebutuhan si bayi. Hebat ya, mam! Jadi, jangan takut si bayi kekurangan nutrisi hanya karena mengonsumsi ASI. Mantapkan hati untuk menyusui si bayi selama 6 bulan pertama, kemudian lanjutkan hingga usianya 2 tahun. (AS/AY)

(sumber:https://www.guesehat.com/ajaib-asi-bisa-berubah-ubah-sesuai-kebutuhan-bayi)

ARTIKEL TERKAIT


Asimor ASI Booster Pelancar ASI




Follow Herba ASIMOR
Image Social Media Asimor ASI Booster Pelancar ASI Image Social Media Asimor ASI Booster Pelancar ASI Image Social Media Asimor ASI Booster Pelancar ASI Image Social Media Asimor ASI Booster Pelancar ASI

Copyright © Herba Asimor Owned by PT. Dexa Medica

Image Social Media Asimor ASI Booster Pelancar ASI Image Social Media Asimor ASI Booster Pelancar ASI Image Social Media Asimor ASI Booster Pelancar ASI Image Social Media Asimor ASI Booster Pelancar ASI
Tanya ASIMOR